Pupuk Npk
Penggolongan Pupuk
Pupuk NPK – Pengertian, Harga, Penggunaan, Pembuatan Dan Jenis – Pupuk digolongkan menjadi dua, ialah pupuk organik dan pupuk an-organik. Pupuk organik ialah pupuk yang terbuat dari sisa-sisa makhluk bidup yang dimasak lewat proses pembusukan (dekomposisi) oleh kuman pengurai. Contohnya ialah pupuk kompos (berasal dari sisa-sisa flora) dan pupuk kandang (berasal dari kotoran temak).
Pupuk an-organik atau pupuk produksi yaitu jenis pupuk yang dibentuk oleh pabrik dengan cara meramu banyak sekali materi kimia sehingga memiliki persentase kandungan hara yang tinggi. Contoh pupuk an-organik yaitu urea, TSP, dan Gandasil, Menurut unsur hara yang dikandungnya dapat dibagi menjadi dua, ialah pupuk tunggal dan pupuk majemuk. Pada pupuk tunggal, jenis bagian hara yang dikandungnya cuma satu macam. Pupuk majemuk ialah pupuk yang mengandung lebih dari satu jenis bagian hara.
Contoh pupuk majemuk antara lain diamonium phosphat yang mengandung unsur nitrogen dan fosfor, serta pupuk NPK Phonska yang mengandung unsur nitrogen, fosfor dan kalium. Menurut cara aplikasinya, pupuk dibedakan menjadi dua, yaitu pupuk daun dan pupuk akar. Pupuk daun di berikan melalui penyemprotan pada daun tumbuhan. Contohnya Gandasil B dan D, Grow More, dan Vitabloom, Pupuk akar diserap tanaman Iewat akar dengan arah penebaran di tanah. Contohnya pupuk urea, NPK, dan Dolomit (Malini, 2015).
Pupuk NPK
Definsi Pupuk NPK
Pupuk beragam merupakan pupuk yang mempunyai kandungan komponen hara paling komplet. Pupuk majemuk bermutu prima mempunyai besar butiran yang seragam dan tidak terlalu higoskopis sehingga tahan disimpan dan tidak gampang. Menggumpal (Novizan, 2005).
Artikel Terkait : Cara Membuat Pupuk Kompos
Pengaruh Unsur NPK pada Tumbuhan
- Elemen Primer
- Pengaruh Nitrogen (N):
Nitrogen yaitu bagian penting dari senyawa yang menertibkan perkembangan dan kemajuan flora. Nitrogen dalam tumbuhan yaitu subjek yang sungguh penting. Ada lebih banyak nitrogen pada flora di banding komponen lain, dengan pengecualian dari karbon hidrogen dan oksigen. Nitrogen mampu didapatkan di aneka macam bab tanaman dalam bentuk yang berlainan.
Ada nitrogen didaun, biji-bijian, jaringan tumbuhan dan akar tanaman. Nitrogen dapat berfungsi selaku bab dari struktur tanaman atau terlibat dalam proses kehidupan. Nitrogen membentuk bagian dari klorofil pada flora. Klorofil yakni bab hijau daun dan batang. Energi cahaya diambil oleh klorofil dan digunakan untuk membuat gula untuk tumbuhan.Pada akar, nitrogen didapatkan dalam protein dan enzim.
- Pengaruh Fosfor (P)
Fosfor sungguh penting untuk kemajuan dan kesehatan flora. Ini menolong dalam mengkonversi energi matahari dan bahan kimia yang lain, mirip nitrogen, menjadi masakan yang mampu digunakan bagi tanaman. Kekurangan fosfor akan menyebabkan terhambat, flora tampak sakit-sakitan yang menghasilkan buah kualitas yang lebih rendah atau bunga.
Fosfor mesti dicampur dengan air bagi tanaman untuk mampu menyerapnya dari tanah. Fosfor dipecah dan dikombinasikan dengan bahan kimia yang lain sebelum tanaman bisa menyerapnya. Fosfor kemudian dicampurkan dengan materi kimia yang lain untuk membentuk ion. Fosfor (P) berikatan dengan hidrogen (H) dan oksigen (O) untuk menciptakan larutan tanah. Setelah solusi tanah terbentuk, tanaman mampu menyerap fosfor lewat sistem akar mereka.
- Pengaruh Kalium (K)
Kalium ialah satu-satunya kation monovalen yang essensial bagi tanaman. Peran utam kalium dalam tumbuhan yaitu selaku aktivator aneka macam enzim. Kalium adalah salah satu dari unsur hara utama yang dibutuhkan flora dan sungguh mempengaruhi kemajuan dan tingkat bikinan tumbuhan. Tanpa kalium tanaman tidak bisa mencapai perkembangan dan hasil maksimal.
Artikel Terkait : Cara Membuat Arang Sekam Yang Baik Untuk Hidroponik Dan Pupuk
Adanya K-tersedia yang cukup dalam tanah, menjamin vigor dari tumbuhan. Apabila kalium cukup tersedia dalam tanaman maka tanaman lebih tahan kepada banyak sekali patogen serta merangsang kemajuan akar. Pertumbuhan akar yang lebih baik ini akan membuat peresapan hara yang lebih banyak sehingga dapat dipakai dalam proses metabolisme, khususnya sintesis protein dari asam amino dan ion amonium. Hasil sintesis ini dapat menghipnotis perkembangan dan bikinan tumbuhan. Kalium kuat khusus dalam absorbsi komponen hara, pengaturan pernapasan, transpirasi, kerja enzim dan besar lengan berkuasa kepada translokasi fotosintat.
Kalium berperan dalam translokasi fotosintat alasannya kalium mengatur metode transportasi, kesannya fotosintat mampu ditransfer ke bagian yang membutuhkan, sehingga tidak terjadi penumpukkan fotosintat pada kawasan berlangsungnya fotositesis
Di dalam tumbuhan kalium sangat mobil dan sesuai dengan peranannya maka sebagian besar kalium terdapat dibagian vegetatif tumbuhan khususnya dalam jaringan muda..
- Elemen Sekunder
- Kalsium (Ca)
Kalsium diberikan pada tanaman berfaedah dianaranya untuk :
- Membantu pertumbuhan meristem.
- Menjamin pertumbuhan dan berfungsinya ujungujung akar yang wajar.
- Mempengaruhi kemajuan ujung dan bulubulu akar.
- Merangsang pembentukan bulu-bulu akar
- Berperan dalam pengerjaan protein atau bagian yang aktif dari flora
- Memperkeras batang tumbuhan dan sekaligus merangsang pembentukan biji
- Menetralisir asam-asam organik yang dihasilkan pada saat metabolisme
- Kalsium yang terdapat dalam batang dan daun dapat menetralisirkan senyawa atau suasana keasaman tanah
- Magnesium (Mg)
Ada beberapa faedah unsur unsur sekund Magnesium untuk tanaan diantaranya :
- Menyusun klorofil.
- Magnesium merupakan bab tumbuhan dari klorofil
- Merupakan salah satu bab enzim yang disebut Organic pyrophosphatse dan Carboxy peptisida
- Berperan dalam pembentukan buah
- Belerang (S)
Manfaat belerang untuk tanman dianaranya :
- Berperan dalam pembentukan bintil-bintil akar
- Merupakan bagian yang penting dalam berbagai macam protein dalam bentuk cystein, methionine serta thiamine
- Membantu kemajuan anakan produktif
- Merupakan bab penting pada tanamantanaman penghasil minyak, sayuran seperti cabai, kubis dan lain-lain
- Membantu pembentukan butir hijau daun
Artikel Terkait : Manfaat Pupuk Organik Bagi Tanaman Dan Fungsi Unsur Hara Makro
- Besi (Fe)
Manfaat besi untuk tanaman diantaranya :
- Zat besi penting bagi pembentukan hijau daun (klorofil)
- Berperan penting dalam pembentukan karbohidrat, lemak dan protein
- Zat besi terdapat dalam enzim Catalase, Peroksidase, Prinodic hidroginase dan Cytohrom oxidase
- Mangan (Mn)
Manfaat Mangan untuk tanaman diantaraya :
- Diperlukan oleh tumbuhan untuk pembentukan protein dan vitamin terutama vitamin C
- Berperan penting dalam menjaga keadaan hijau daun pada daun yang bau tanah
- Berperan sebagai enzim feroksidase dan selaku aktifator macam-macam enzim
- Berperan sebagai komponen penting untuk lancarnya proses asimilasi
- Tembaga (Cu)
Manfaat tembaga unuk tumbuhan diantaranya :
- Diperlukan dalam pembentukan enzim seperti, Ascorbic acid oxydase, Lacosa, Butirid Coenzim A. dehidrosenam
- Berperan penting dalam pembentukan hijau daun (khlorofil)
- Seng (Zn)
Manfaat seng untuk tanaman diantaranya :
- Dalam jumlah yang sangat sedikit mampu berperan dalam mendorong pertumbuhan kemajuan
- Berfungsi dalam pembentukan hormon berkembang (auxin) dan penting bagi keseimbangan fisiologis
- Berperan dalam perkembangan vegetatif dan pertumbuhan biji/buah
- Molibdenum (Mo)
Manfaat moblibdenum untuk tanaman diantaranya :
- Berperan dalam mengikat (fiksasi) N oleh mikroba pada leguminosa
- Sebagai katalisator dalam mereduksi N
- Berguna bagi flora jeruk dan sayuran
- Boron (Bo)
Manfaat boron pada tumbuhan diantaraya :
- Bertugas sebagai transportasi karbohidrat dalam tubuh tanaman
- Meningkatkan mutu tumbuhan sayuran dan buah-buahan
- Berperan dalam pembentukan/pembiakan sel utamanya dalam titik berkembang pucuk, juga dalam pembentukan tepung sari, bunga dan akar
- Boron bekerjasama bersahabat dengan metabolism Kalium (K) dan Kalsium (Ca)
- Unsur hara Bo mampu memperbanyak cabang-cabang nodule untuk memberikan banyak kuman dan mencegah bakteri parasit
- Khlor (Cl)
Manfaat khlor pada tumbuhan dintarnya :
- Memperbaiki dan meninggikan hasil kering dari tumbuhan seperti: tembakau, kapas, kentang dan tanaman sayuran
- Banyak ditemukan dalam air sel semua bagian flora
- Banyak terdapat pada tumbuhan yang mengandung serat mirip kapas, sisal
Artikel Terkait : Cara Menanam Semangka – Pupuk, Bibit, Makalah Dan Analisanya
Gejala Kekurangan Kandungan Unsur NPK pada Tanaman
- Gejala kekuranga nitrogen
Anda dapat mengenali apakah flora Anda perlu nitrogen ketika pertumbuhan mereka terhambat dengan batang lemah dan warnanya yang mau menguning atau berubahnya warna daun.
- Gejala kelemahan fosfor
Tanpa fosfor yang cukup Anda akan menyaksikan pertumbuhan terhambat, mungkin semburat ungu untuk daun dan buah hasil panen rendah.
- Gejala kelemahan kalium
Tanaman yang kelemahan kalium akan mempunyai ketahanan yang rendah kepada penyakit, terik daun dan hasil panen yang sedikit. Tomat merupakan flora yang menunjukkan imbas dari kekurangan kalium dengan terperinci.
Karakteristik Pupuk NPK
Produk pupuk majemuk NPK variasinya sangat banyak, sebab mampu dibentuk sesuai dengan usul mengikuti jenis dan keperluan tumbuhan. Semua materi baku dari komponen N (Nitrogen), P (Fosfat), dan K (Kalium) diseleksi yang berkualitas tinggi dan diproses dengan menggunakan proses mechanical blending untuk mengakibatkan produk pupuk NPK (Zaini, 2012).
Tabel 2.5 Contoh komposisi NPK pada merk Pelangi.
Pupuk NPK di pasaran memiliki kandungan berbagai macam, 15: 15: 15 (NPK Ponska), 16: 16: 16 (NPK Mutiara), 20: 10: 10 (NPK Pelangi) dan lain sebagainya. Pupuk NPK Ponska dengan analisis 15.15.15 menandakan pupuk tersebut mengandung 15% N total, 15% P2O5, dan 15% K2O. Analisis pupuk selalu tertera pada bungkus pupuk. Jenis pupuk yang sama belum pasti mengandung analis yang serupa, lazimnya berlawanan sekitar l atau 2%.
Fungsi pupuk majemuk seperti NPK 15.15.15. atau NPK 16.16.16 mengambarkan ketersediaan unsur hara yang sepadan. Fungsi pupuk majemuk dengan variasi analisis mirip ini antara lain (Novizan, 2003) :
- Mempercepat perkembangan bibit
- Sebagai pupuk pada awal penanarnan
- Sebagai pupuk susulan saat tumbuhan memasuki fase generatif mirip saat mulai berbunga atau berbuah
Pupuk NPK 20.20.20 mempunyai bagian hara yang lebih tinggi ketimbang NPK 15.15.15, tetapi sifatnya sangat higroskopis sebingga gampang sekali menggumpal. Karena itu, kombinasi analisis pupuk seperti ini semestinya tidak dipilih alasannya adalah bagian yang menggumpal tidak dapat digunakan.
Artikel Terkait : Budidaya Pepaya Calina
Diagram Alir Proses Pembuatan Pupuk NPK Produksi Pabrik
Diagram alir Pembuatan NPK
Reaksi yang terjadi pada Pabrik pupuk NPK (Setyanto, dkk, 2009)
- Reaksi antara asam fosfat dan amonia
H3PO4 + NH3 → (NH4) H2PO4 (Mono Amonium Phsophate)
(NH4)H2PO4 + NH3 → (NH4)2HPO4 ( Diamonium Phosphate)
- Reaksi anatar asam sulfat dan amonia
H2SO4 + 2NH3 → (NH4)2SO4 (Amonium Sulfat)
Proses Pembuatan Pupuk NPK
- Pengumpanan Bahan Baku
Bahan baku padat diumpankan ke dalam Pug Mill dengan takaran tertentu. Bahan baku cair berbentukamoniak dan asam fosfat direaksikan di dalam Pipe Reactor. Pengumpanan materi baku ada 2 yaitu secara Conveyor dan Pneumatic. Urea, ZA, KCl, Filler, Magnesit, dan Dolomite dapat diumpankan ke dalam Hopper kecil menggunakan Payloader. Hopper yang ditaruh di atas Belt Conveyor akan memindahkan materi-materi tersebut ke Bucket Elevator di dekat gudang penyimpanan.
Bahan baku yang melalui Belt Conveyor pertama akan apalagi dulu melalui Filter Magnetik untuk mengambil benda – benda yang berbentuklogam yang terikut dalam bahan baku. Selanjutnya bahan-materi tersebut akan dipindahkan ke pabrik melalui Belt Conveyor kedua. Dolomite dan bahan baku butiran kecil dimasukkan ke dalam Bin dengan metode transportasi Pneumatic. Tiga Bin dengan kapasitas besar digunakan untuk menyimpan urea, ZA, KCl, dan Filler.
Sedangkan Bin terakhir digunakan untuk Spillage yang mampu digunakan sebagai materi baku cadangan. Semua penampung bahan baku dilengkapi dengan 4 buah Big Blaster (Air Knocker) yang melakukan pekerjaan dengan derma Plant Air. Blaster ini berfungsi untuk menghalangi terbentuknya gumpalan dan akumulasi materi baku di dalam Bin.” Penyiapan Slurry dan Proses Granulasi Bahan baku padat yang telah tercampur homogen di dalam Pug Mill dialirkan ke dalam Granulator.
Pug mill terdiri atas Double Screw Inclined Conveyor yang mengontakkan dan mencampurkan semua materi baku dan Recycle Solid serta memungkinkan penambahan bahan baku cair / gas seperti asam sulfat, steam, dan amoniak untuk meningkatkan produktivitas unit granulasi. Asam Sulfat dapat ditambahkan pada bahan baku padat lewat Distributing Pipe sedangkan steam dan amoniak diumpankan lewat Sparger di dasar Granulator. Plant Air digunakan untuk menolong pengadukan dan produk keluaran Pug Mill dialirkan secara gravitasi ke dalam Drum Granulator dan mengalami proses granulasi.
Artikel Terkait : Cara Menanam Durian
Granulasi ini merupakan proses utama dalam pengerjaan Phonska Granular. Pada proses granulasi terjadi reaksi kimia dan fisis antara berbagai bahan baku dengan senyawa P2O5 yang berasal dari asam fosfat. Asam fosfat dinetralkan dengan amoniak dan proses netralisasi ini berjalan di dalam reaktor yang dipasang sedemikian rupa sehingga slurry Amonium Fosfat (mengandung sedikit sulfat) yang dihasilkan pribadi tertuang ke dalam Granulator.
Asam fosfat yang diumpankan ke dalam reaktor pipa berasal dari unit Scrubbing dan Steam bertekanan sedang digunakan untuk membersihkan reaktor pipa. Untuk melengkapi proses netralisasi asam semoga mencapai grade yang dikehendaki atau untuk menetralkan asam sulfat yang diumpankan ke dalam Granulator maka dipasang Ammonia System Sparger. Jenis Sparger yang dipakai yaitu Ploughshare yang dipasang di dasar Granulator, sehingga amoniak yang terbawa ke dalam Scrubber mampu dihemat. Penggunaan amoniak cair dijalankan untuk memudahkan pengontrolan temperatur pada Granulator. Pengontrolan temperatur ini sangat penting biar produk yang diinginkan mempunyai kandungan urea yang tinggi dengan kandungan NPK yang sesuai.
- Pengeringan, Pemilahan, dan Penggilingan Produk
Produk keluaran Granulator dimasukkan ke dalam Dryer untuk meminimalkan kadar air hingga meraih 1,5 % sesuai dengan spesifikasi produk NPK yang diinginkan. Dryer berupa Rotary Drum dan Dryer ini akan mengeringkan padatan keluaran granulator sampai kadar airnya meraih 1 – 1,5 % memakai udara pengering dengan arah Co – Current. Combustion Chamber memakai materi bakar gas sebagai media pemanas. Terdapat 3 buah Fan yang memasok udara ke dalam Dryer.
Combustion Fan yang menyediakan udara dengan kuantitas stoikiometri untuk pembakaran, Quench Air Fan yang dipakai untuk mendinginkan kawasan Furnace dan terakhir Air Fan yang digunakan untuk mengontrol kondisi udara yang diharapkan untuk mencapai temperatur di dalam Dryer yang dikehendaki. Drum Dryer juga dilengkapi dengan Grizzly (pemisah bongkahan) untuk menghancurkan gumpalan yang mampu menyumbat anutan keluaran Dryer menuju Elevator. Apabila gumpalan sampai keluar, Grizzly akan mengangkat dan membuangnya ke dalam Hopper kemudian diumpankan ke dalam Lump Crusher.
Gumpalan yang sudah hancur akan bergabung dengan keluaran Dryer pada Conveyor. Belt Conveyor tersebut dilengkapi dengan pemisah magnetik untuk memisahkan material besi yang terbawa dalam produk yang mampu merusak Screen atau Crusher. Timbangan dapat dipasang untuk mengusut jumlah produk di dalam proses granulasi / Loop Recycle. “Produk dapat diumpankan kembali ke dalam proses melalui suatu Pay Loader, melalui Spillage Recovery System yang dilengkapi dengan Hopper kecil dan Belt Conveyor atau dapat diantarkembali ke gudang penyimpanan materi baku untuk proses selanjutnya.
Screen feeder pertama berkhasiat untuk memaksimalkan distribusi produk yang hendak melalui Screen. Screen bertipe Double Deck digunakan alasannya adalah mempunyai efisiensi yang tinggi dan akomodasi dalam pemeliharaan dan pembersihannya. Terdapat dua penyaring, satu beroperasi sedangkan lainnya sebagai cadangan, dilengkapi dengan Motor Vibrator dan Self Cleaning System.
Produk dengan ukuran yang cocok (on size) dari penyaring diumpankan langsung ke Small Recycle Regulator Bin. Produk oversize yang telah dipisahkan dijatuhkan secara gravitasi ke dalam Pulverizer yang terdiri atas Double Opposed Rotor Chain Mill atau Tripple Rotor Mill yang dapat dipakai untuk beban besar dengan Rubber Line Casing. Terdapat Diverter untuk mengubah jalur penyaring dan Crusher secara bergantian jika akan dikerjakan perbaikan atau terjadi duduk perkara dalam pengoperasiannya.
Artikel Terkait : Cara Budidaya Jambu Kristal
Produk undersize jatuh secara gravitasi ke dalam Recycle Belt Conveyor sedangkan produk onsize diumpankan ke Recycle Regulator Bin yang terletak di atas Recycle Regulator Belt Conveyor. Keluaran Recycle Conveyor dimasukkan ke dalam Granulator Elevator yang menampung semua anutan recycle bantu-membantu dengan bahan baku padat yang mau diumpankan ke dalam Pug Mill. Granulator dilengkapi dengan Flexing Rubber Panels untuk menghindari penumpukan produk.
Granulator juga dilengkapi dengan Lump Kicker supaya tidak ada gumpalan yang tersisa di dalam drum yang mampu mengusik pemikiran padatan dan mempertahankan supaya gumpalan tersebut tidak terbawa ke dalam Dryer. Lump Kicker akan mengeluarkan gumpalan ke dalam Grizzly yang akan membuat gumpalan tersebut terpisah – pisah akibat agresi perputaran.
Produk kering kemudian diumpankan ke Double Deck Screen yang hendak menyeleksi – milah produk menjadi produk on size, oversize, dan undersize. Produk oversize akan dimasukkan ke dalam Crusher kemudian dikembalikan ke dalam Pug Mill tolong-menolong dengan produk undersize, bubuk dari Cyclone, dan sebagian produk jadi. Produk on size akan mengalami perlakuan produk simpulan.
Produk Akhir
Onsize memiliki temperatur tinggi sehingga perlu didinginkan di dalam Fluidized Bed Cooler. Produk cuek kemudian dilapisi oleh Coating Oil dan Coating Powder di dalam Coating Drum. Produk ini perlu dilapisi alasannya adalah sifatnya yang higroskopis. Produk yang telah dilapisi akan masuk ke unit bagging dan siap dipasarkan.
- Produk Utama (Pupuk NPK)
Produk utama yang dihasilkan dari unit produksi ini yaitu pupuk NPK dengan spesifikasi sebagai berikut: NPK (Ollyvianti dan Rahmawati,2010)
- Bau : Tanpa bacin
- Penampilan :Butiran berwarna merah muda
- Kelarutan : gampang larut dalam air
- Spesifik Gravity : < 1
- pH : 5 – 8
- % N : 14 – 16
- % P2O5 : 14 – 16
- % K2O : 14 -16
- % H2O : 1,5 maksimum
- % Sulfur : 10
- Ukuran butiran : mesh -4+10 minimal 70%
Artikel Terkait : 12 Cara Menanam Bunga Krisan Dalam Pot Dan Perawatannya Lengkap
Produk Samping
Dalam proses buatan pupuk NPK tidak memiliki produk samping. Hal ini dikarenakan produk yang tidak sesuai dengan standart yang ditentukan eksklusif di recycle sehingga tidak mempunyai produk samping.
- Cara membuat pupuk NPK sendiri
- Tentukan lebib dahulu kandungan pupuk NPK yang mau dibentuk, Dicontohkan akan menciptakan pupuk NPK dengan kandungan 15:15:l5.
- Hitung kebutuhan pupuk NPK yang hendak dibuat. Misalnya akan membuat 200 kg pupuk NPK dengan kandungan 15:15:15.
- Hitung jumlah masing-masing komponen hara yang diharapkan.
- Unsur N : 15% x 200 = 30 kg
- Unsur P : 15% x 200 = 30 kg
- Unsur K : l5% x 200 = 30 kg
- Konversikan kebutuhan masing-masing bagian hara dengan pupuk tunggal yang telah dipersiapkan (Urea, SP36, KCl)
Kandungan N dalam urea adalab 54% rnaka untuk mendapatkan N 30 kg maka kita butuh Urea 100/54 x 30 = 55,5 kg Urea
Untuk mendapatkan komponen P 30 kg kita butuh SP36 100/36 x 30 = 83,3 kg SP36.
Sedangkan kebutuhan bagian K sebesar 30 kg akan kita peroleh dari KCI
100/45 x 30 = 66,6 kg.
- Oleh alasannya adalah itu NPK dengan komposisi 15:15:15 sebanyak 200 kg setara dengan Urea 55,5 kg + SP36 83,3 kg+ KCl 66,6 kg.
Demikian pembagian terstruktur mengenai artikel diatas perihal Pupuk NPK – Pengertian, Harga, Penggunaan, Pembuatan Dan Jenis agar mampu berfaedah bagi pembaca setia Lahan.Co.Id
Comments
Post a Comment